MIMPI...
Mungkin sebagian orang menganggap 'kata' itu terlampau sederhana. Layaknya sebuah tali panjang, dimana ujungnya akan sama seperti ujung lainnya, hanya sebuah tali. Ya mungkin, sepanjang apapun kita bermimpi, ujungnya hanya akan berakhir sama dengan awalnya, Mimpi hanyalah bunga tidur yang tetap berakhir mimpi. Sekelumit bayangan buruk akan pendefinisian mimpi inilah yang membuatnya semakin dijauhi realita.
Tapi, tahukah kamu apa sebenarnya hakikat mimpi yang hakiki? Ya, mimpi adalah jembatan penghubung antara kemustahilan hari ini dan kesuksesan hari esok.
Ada sedikit analogi tentang orang-orang yang enggan bermimpi.
Ibarat burung yang takut untuk terbang tinggi. Ibarat ikan yang takut untuk berenang. Ibarat mentari yang takut akan kegelapanKenapa burung mesti takut untuk terbang? Padahal ia mempunyai sayap untuk menggapainya. Mengapa ikan takut berenang? Padahal ia dianugerahi sirip untuk melakukannya. Lantas kenapa pula matahari itu takut akan kegelapan? padahal dirinya sendirilah sumber cahaya yang mampu meredam kegelapan itu. Jikalau takut bermimpi, kita takkan bisa bergerak jauh. Hanya terdiam dalam kebisuan dan terpaku dalam ketidakberdayaan. Padahal kita sudah dianugerahi begitu banyak potensi oleh Tuhan.
Mimpi itu gratis. Buat apa kita bertindak hemat untuk hal yang satu ini? Mungkin hanya sebagian kecil orang yang berani bermimpi tinggi, karena sebagian besar hanya berani memimpikan hal yang kecil atau bahkan tidak sama sekali. Mungkin kita menganggap bahwa diri kita punya segudang kekurangan yang menjadi benteng penghalang tertembusnya harapan-harapan itu.
Lebih baik bermimpi tinggi daripada bermimpi rendah. Seandainya gagal, kita akan jatuh diantara tumpukan bintang. Namun apabila kita hanya berani bermimpi rendah, meskipun berhasil, kita hanya bisa bertengger di atas pohon.Misalkan kita ambil contoh, ada 2 orang laki laki yang ingin menunjukkan kejantanannya dengan cara naik ke tempat yang lebih tinggi. Orang pertama akan menunjukkan bahwa ia akan mampu naik ke atas pohon, sedangkan orang kedua akan berusaha untuk naik ke puncak gunung.
Alhasil, orang pertama dengan cepat, mudah dan tanpa hambatan yang berarti dalam mencapai tujuannya. Ia mampu berdiri di atas pohon. Namun,orang kedua membutuhkan tenaga ekstra, melewati batuan tajam, kerikil dan ancaman binatang buas, sampai akhirnya ia pun gagal menggapai keinginannya.
Meskipun orang pertama berhasil, namun ia hanya mampu berdiri di atas pohon, mungkin tingginya kira kira 3 m. Sedangkan orang kedua meskipun gagal, ia bisa mencapai ketinggian 1 Km. Ya, meskipun gagal, ia mampu berdiri di tempat yang lebih tinggi daripada orang pertama. Meskipun ia gagal, ia bisa melihat dunia yang lebih luas, lebih indah, dan lebih membanggakan dari orang yang berhasil tersebut.
Jadi, jangan pernah takut bermimpi. Bermimpilah setinggi-tingginya. Hancurkan segala mental block yang akan menghancurkan mimpi-mimpi anda. Tunjukkan pada dunia bahwa anda bukanlah seorang pecundang bermimpi tinggi. Namun, anda adalah bagian dari sekumpulan orang sukses yang kesuksesannya bermula dari 'berani bermimpi tinggi!'.
(Note : Tulisan ini dibuat bukan oleh orang super yang layak menggurui. Penulis hanya ingin menggurui diri sendiri. Menulis hanyalah suatu media penulis untuk berdialog dengan diri sendiri.)
0 komentar:
Posting Komentar